Tag Archives: puisi

Reuni meureubo Harvard…..

Salam..

Pagi, siang , sore, malam, tengah malam, de el el..

Huaaaaaaaa… lama ga posting…

10 bab tugas akhir plus lima lampiran yang sekali print total bakalan habisin dua rem kertas itu bener – bener nguras tenaga…but, nguras tenaga bukan berarti jadi kering kerontangkan? Apalagi tiga hari ini Banda Aceh mulai diguyur hujan lagi.  Setelah sekian lama dilanda terik dan tentu saja mati lampu.(musuh utama mahasiswa tugas akhir , laptop ga bisa nyala).

Alhamdulillah sudah ada kemajuan sedikit. (meski dikiiit banget,tapi tetap harus disyukuri, karena Allah punya rencana, yang penting usaha n do’a tetap sepaket).

Sedikit cerita, biar blog ini ga kosong.

Sabtu kemaren saya dan beberapa anak kos lama, anak meureubo Harvard (cieeee)…. Wait, jangan kira ada salah satu diantara kami yang  kuliah di Harvard sana yaaaaa, nooo…. Ini hanya julukan untuk keasrian yang tertangkap oleh bola mata jika melintasi kawasan meureubo. Satu – satunya kawasan di area Darussalam (area kampus) yang terasa dingin, dengan pohon – pohon asam menjulang di kiri kanan jalan, n pokoknya adem lah kalo lagi terik – teriknya (sedikit mengurangi).

Setelah dua tahun berpisah dengan senior – senior di kos, beberapa tamat kuliah n pindah kosan akhirnya kami sua kembali di ayam lepas kawasan lamprit, tepatnya di depan SMU n 3 Banda Aceh.. Yah begitulah kebiasaan di kos saya, kalau sudah tamat memang harus keluar karena kosan ini memang diperuntukkan bagi anak – anak mahasiswa..

menu utama ayam lepas, lucu ya namanya, minumnya  teh dingin (hujan lebat lho…hehehe),  plus perbincangan yang merambah keseluruh pelosok masalah hidup. (sayang file foto makanan n personelnya masih belum ditangan, jadi ga bisa di upload )

Mulai dari masalah pekerjaan sang senior, tugas akhir beberapa kepala yang berkumpul, sampai masalah kesehatan dan ekonomi syariah.. hahai… pertemuan yang sungguh merangkul diskusi dan tambahan informasi.

Yah, memang  jika kumpul – kumpul itu diniatkan untuk hal – hal yang baik, akan ada manfaat di dalamnya. Banyaaaaaak banget ilmu dari mereka. Terimakasih kakak – kakakku ….semoga kalian makin sukses, apalagi buat yang udah bayarin . (padahal enggak serius minta di bayarin, tau – tau beneran)

——————–

Mengutip puisi lama

sungguh rasa ini kian hadir
dalam desah nafas yang kian menepi
tak rasa jua satukan fikir
remuk semua dalam bait – bait sunyi
bait – bait rindu

duhai ibu
lantunan qira’ah mu kurindu
tegur kemalasanku kudamba
dan kisah klasikmu dari tanah suci kerap curi lelap malamku

ibu
hitungan purnama masih kuabsen
agar hadir sehelai penentu pulang
tak mau larut dalam dimensi usang
karena sungguh inginku bangun peradaban baru
tak lagi berbatas status pun dimensi

ibu
tak hitung lagi peluh dan tangis sama kita tawan
kais rindu agar tak benam karakter
agar kian sambangi ruang bahagia

ya, rindu yang baitkan pinta pada-Nya
terjaga dari segala hantaman
dan juga cicil cinta agar sungguh lepas hiasi angkasa
cicil ayat yang kita jadikan kunci

ibu
ulang detik tanyakan serupa
rindu ada atau terselip?
dan abjad papar semua dalam suara
ada rindu disini dan disana
terhias serupa dalam pura
ya, pura – pura tak rasa

ibu , tak kuundang cemas
namun terlalu gegas merembes
cemas tak kupunya sisa detak tuk tatap wajahmu
cemas sama tak punya waktu tuk saling bicara

ibu, anakmu rindu… 😦

—–

maaaaaaf sekali lagi..kalo balasan kunjungannya lamaaaaa.. lagi semangat – semangatnya nyusun tugas akhir..

terimakasih sudah berkunjung

Banda Aceh, 7 juni 2010

untuk mereka : wajah – wajah Oman

akhir – akhir ini, semua yang kutulis terasa hambar, benar – benar tak tercecap rasa apapun. seolah aku kehilangan bahasa anehku, entah tercecer di selokan mana, entah di curi siapa.

Tapi Untuk kalian, ku tulis ini, semoga gelar jum’at ini tak terhalang apapun. mengingat setahun genap kita tak sua. lebih beberapa dalam hitungan hari, terangkum dalam ikatan angka – angka bulan, dan hitungan kilometer ataupun strata yang sudah berbeda.

Maaf, jika bahasa ini terlalu sederhana ataupun hambar. Tak ada alasan bagiku menolak takdir. sesekali otak kanankupun perlu direhatkan. Bukan memanggil kemalasan menulis, sungguh bukan. hanya saja sahabat kalian ini sedang mencicil abjad untuk KArya Besar  yang semoga saja mampu lepas memecah langit sebelum gelar sarjana di tangan. Ataupun lebih elok lagi jika beriringan hadirnya. bukan hanya sekedar lepas ikatan dengan almamater, tapi secuil keinginan lama agar mereka diluar sana juga mengenal dan mampu merasa tapak – tapak kami di kancah calon – calon pengelola industri….membelah keilmiahan yang dicicil dalam sajak – sajak kecil, dalam catatan – catatan kecil..

Ditulang rerumputan ini kutulis pesan rindu
Layaknya pasir – pasir dan kerikil di taman rahasia
perekam tapak lama kita
harap pasir debu tak gegas dirayu bayu,lalu lekas alpa cerita
karena adamu ada cerita
dan kutunggu kalian sama di Ruang hijau, : ruang rindu
sembari mengetik kisah sendu dan bahagia yang ingin kubagi


atap rumput ini masih setia bersama embun
dan akupun sesekali mencuri dengar cengkrama mereka
berharap ada kabar tercermin dari sana
: kabar dari kalian

lihat bening itu,
biarkan ia jatuh satu – satu
agar terbaca oleh tanah bagaimana dimensi yang berbedapun tak cukup menghapus persaudaraan ini
kita sama terikat saudara sejak tangisan pecah dari rahim para ibu
sejak kumandang pertama berhasil memecah langit
Atas nama keimanan, beriring ditangga yang sama, bukan untuk mendahului ataupun membelakangi, tapi beriring dengan tegap langkah yang sama agar tak lagi ada yang jatuh lalu terkelupas.


menunggu kalian, wajah – wajah oman, setahun lebih..setahun lebih…
(pake bahasa indonesia saja ya!!!, but kursus bahasa asing beberapa bolehlah..)

disudut sebuah kota yang ingin kutinggalkan segera, kota seribu lilin
18 maret 2010
11.18 di layar kotak
menunggu kurang lebih 29 jam lagi…