rancangan pabrik dan rindu dalam satu paket

beberapa yang sudah terlewati ternyata tak cukup menutup pintu – pintu rindu, semua terbuka bahkan tanpa kunci khusus. langit banda aceh masih arak awan rindu ini, yang entah sampai atau tidak kedepan pintu yang selalu kurindukan. rindu pulang, dan akhir – akhir ini selalu saja jika rindu sudah menggedor, meski jadwal rancangan pabrik sedang dalam masa – masa padatnya, hadirlah abjad yang berserak, sekedar menghilangkan beban yang mengganjal agar kepala tak penuh muatannya dengan rasa – rasa yang harus benar – benar sabar dijaga.

rancangan hari ini sudah menginjak kearah perhitungan neraca massa, aneh memang, biasanya jika deadline sudah didepan mata tak peduli apakah asupan gizi cukup atau tidak, tak ada jeda pengerjaan selain untuk ritual – ritual harian. namun kali ini entah mengapa rasanya saya memang harus menuliskan beberapa kenangan ini, sebagai perekam hari – hari yang berpeluh dalam deretan nama tugas akhir.

namun, beberapa kisah yang terekam dalam bunga tidur adalah mimpi – mimpi yang semakin menguras perasaan, kenapa harus melihat mereka yang semakin mengguncang jiwa, lintasan jalan raya kota lahir dan sebagainya. aneh, biasanya jika kepala sudah terperas seperti ini, yang menyelinap keruang mimpi adalah “cari bahan- cari bahan – cari bahan” ya, itu – itu saja. mungkin ini sudah terlalu tinggi, sudah terlalu dalam, sudah hanyut, sudah tak tau lagi bagaimana menghalaunya.

sedikit menghibur diri sendiri, dulu saat masih berstatus mahasiswa penelitian, setiap pagi sudah terjadwal mengumpulkan literatur pendukung menuju perpustakaan induk universitas dimana tersedia hot spot gratis. saat garis – garis pagi masih samar membentang, saat lalu lalang kendaraan masih satu – satu dalam hitungan dan lampu – lampu belum padam total, dengan semangat  tinggi langsung saja saya menuju kesana, meski seringkali hanya saya saja satu – satunya pengunjung yang duduk ditaman perpustakaan, serem juga sih, tapi tekad sudah begitu bundar, jadi rasa takut tersebut mati sendiri. sesekali petugas kebersihan datang lebih awal dari saya, dan syukurlah kami sama – sama tidak terusik dengan keberadaan satu sama lain. saya baru kembali kekosan saat baterai laptop habis, dicharge lagi lalu kembali kelokasi yang sama siang dan sore hari, tak peduli meski matahari diatas sana menjuntaikan manik – manik keringat, kecuali jika langit sedang murah hati menyirami bumi barulah saya enggan keluar. yang terekam baik adalah saat sesekali menuju warnet, nah efek bahan yang urung disimpan kedalam file laptop karena keywords yang kurang klop, sampai – sampai dalam mimpipun  nuansanya selalu warnet – warnet dan warnet..walah..kacau ne..

perjuangan tersebut juga mengunci mati rindu pulang, saat itu semua mahasiswa sedang menikmati liburan semester dikampung halaman masing – masing, bahkan kos-an pun kosong, hanya tersisa mereka yang memang punay pekerjaan sampingan dibanda aceh. beberapa kali tawaran pulang disodorkan mereka, namun tetap saja sosok keras kepala ini enggan menuruti saran mereka. saya punya target dan target itupun harus menjadi nyata, karena terkadang memang ada beberapa bagian dari hidup yang harus sedikit dinomor duakan demi target besar. lagipula keluarga besar juga tidak sadar kalau seseorang ini sedang dalam masa liburan. 🙂

akhirnya setelah liburan semester berakhir, bahan penelitan pun terkumpul dan saya bisa menjadi peserta kedua seminar proposal setelah sebelumnya mahasiswa tertinggi IPKnya memulai start. lalu dilanjutkan kerja praktek setahun yang lalu..dan terakhir tinggal meneruskan langkah menyusun abjad dan garis – garis berwujud reaktor – reaktor demi dua huruf dibelakang nama.

oklah, dengan kerja keras dan do’a (dari para karib juga) semoga perjuangan ini segera lepaskan rindu, selesai = pulang

banda aceh, 3 maret

ruang seminat jurusan teknik kimia, sembari melirik neraca massa

selamat ulang tahun kakak pertamaku…

aku masih menghitung purnama

harap gegas semua tertata

aku tetap ingin pulang, segera

9 responses to “rancangan pabrik dan rindu dalam satu paket

  1. Wah, puisinya melayu bangeeeeettt… selamat ulang taun juga ya buat kakaknya. 😀

  2. pinter ngarang mas, ngapa ga coba2 bikin buku, he,,he

  3. pinter ngarang mas, ngapa ga coba2 bikin buku, he,,he, salam kenal sarif

  4. ha…ha… lia emang cocok jadi mas – mas ukur – ukur jalan banda aceh – darussalam

Tinggalkan Balasan ke kikakirana Batalkan balasan